Ini Tugas OJK Menurut UU No 21 Tahun 2011 di Sektor Keuangan!

Ini Tugas OJK Menurut UU No 21 Tahun 2011 di Sektor Keuangan!

Tugas OJK Menurut UU No 21 Tahun 2011 – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hadir sebagai jawaban atas kebutuhan pengawasan terintegrasi di sektor jasa keuangan Indonesia. Lembaga ini dibentuk berdasarkan landasan hukum yang kuat, yaitu Undang-Undang No. 21 Tahun 2011.

Sebagai institusi independen, tugas OJK menurut UU No 21 Tahun 2011 mencakup pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, hingga perlindungan terhadap seluruh kegiatan jasa keuangan. Dengan dasar hukum ini pula, tugas OJK menurut UU No 21 Tahun 2011 dijalankan tanpa intervensi, demi menjaga integritas dan stabilitas sistem keuangan nasional.

Tugas Utama OJK dalam UU No. 21 Tahun 2011

Landasan Hukum Tugas OJK

Berdasarkan Pasal 6 UU No. 21 Tahun 2011, OJK memegang tanggung jawab pengawasan dan pengaturan pada tiga sektor besar dalam industri jasa keuangan. Ketiga sektor tersebut meliputi:

  1. Bidang perbankan
  2. Bidang pasar modal
  3. Bidang perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan entitas jasa keuangan lainnya

UU ini memberikan kewenangan penuh kepada OJK dalam mengatur seluruh aktivitas jasa keuangan tersebut secara menyeluruh dan konsisten.

Pengawasan Sektor Perbankan

Dalam sektor perbankan, OJK memastikan bahwa seluruh kegiatan usaha bank berjalan sesuai prinsip kehati-hatian. OJK menetapkan peraturan serta memantau kinerja bank dalam menghimpun dan menyalurkan dana.

Pengawasan ini juga mencakup penilaian terhadap tingkat kesehatan bank serta perlindungan terhadap nasabah. Jika ditemukan masalah dalam operasional bank, OJK memiliki kewenangan melakukan intervensi.

Pengawasan Pasar Modal

Ini Tugas OJK Menurut UU No 21 Tahun 2011 di Sektor Keuangan!

Sumber Gambar: Freepik

Pada sektor pasar modal, OJK bertanggung jawab memastikan adanya praktik investasi yang transparan dan berintegritas. OJK mengatur emiten, investor, hingga lembaga penunjang seperti sekuritas dan kustodian.

OJK juga mengawasi transaksi di bursa, melindungi investor dari tindakan manipulatif, serta memberi sanksi kepada pihak yang melanggar prinsip keterbukaan.

Pengawasan Sektor Non-Bank

OJK juga berwenang terhadap sektor non-bank seperti asuransi, dana pensiun, pembiayaan konsumen, dan perusahaan modal ventura. Semua lembaga tersebut diawasi secara ketat.

Tujuannya adalah menjaga keseimbangan antara pertumbuhan sektor keuangan dengan perlindungan terhadap konsumen dan investor. Semua dilakukan demi terciptanya ekosistem keuangan yang sehat.

Prinsip Perlindungan Konsumen dan Masyarakat

Mengawasi Kepatuhan Perusahaan Keuangan

Salah satu tugas OJK menurut UU No 21 Tahun 2011 adalah memastikan bahwa semua pelaku di industri jasa keuangan mematuhi aturan yang berlaku. Kepatuhan ini menjadi fondasi dari kepercayaan publik terhadap industri keuangan.

OJK menyusun regulasi yang harus diikuti oleh lembaga jasa keuangan, dan bila terjadi pelanggaran, maka lembaga tersebut akan dikenakan sanksi administratif atau pidana sesuai ketentuan.

Baca juga: Tryout PPPK Pranata Komputer: Gratis Latihan Online Tanpa Biaya, Raih Kesuksesan

Menjamin Transparansi dan Keadilan

OJK wajib memastikan bahwa setiap informasi keuangan yang diberikan ke masyarakat bersifat jujur, terbuka, dan mudah dipahami. Transparansi ini sangat penting untuk mencegah penipuan atau penyalahgunaan informasi.

Selain itu, perlakuan yang adil bagi seluruh konsumen jasa keuangan juga menjadi prioritas. OJK akan bertindak jika ada laporan diskriminasi atau penyimpangan oleh lembaga keuangan.

Menyediakan Sarana Pengaduan

OJK memiliki unit khusus yang menangani keluhan masyarakat terhadap produk atau layanan keuangan. Proses ini terbuka dan gratis bagi siapa pun yang merasa dirugikan.

Langkah ini memperlihatkan komitmen OJK dalam melindungi konsumen sekaligus memberikan edukasi finansial agar masyarakat lebih bijak dalam mengambil keputusan keuangan.

Stabilitas Sistem Keuangan Nasional

Ini Tugas OJK Menurut UU No 21 Tahun 2011 di Sektor Keuangan!

Sumber Gambar: Freepik

Menjaga Keberlanjutan Pertumbuhan Keuangan

Stabilitas sistem keuangan menjadi misi penting lainnya bagi OJK. Lembaga ini memastikan bahwa pertumbuhan keuangan tidak hanya pesat, tetapi juga berkelanjutan dan sehat.

Untuk itu, OJK melakukan stress test, evaluasi risiko sistemik, dan mendorong tata kelola yang baik di semua institusi keuangan. Dengan sistem yang stabil, perekonomian nasional juga ikut terjaga.

Baca juga: Syarat CPNS 2025 Lulusan S1, Terbuka di Banyak Instansi!

Tanggap Terhadap Krisis Keuangan

Dalam situasi darurat seperti krisis ekonomi global atau gejolak pasar modal, OJK memiliki peran penting untuk mengambil tindakan cepat dan tepat. Baik berupa restrukturisasi, merger bank, maupun penetapan kebijakan khusus.

OJK bekerja sama dengan otoritas fiskal dan moneter untuk mencegah dampak sistemik terhadap masyarakat luas. Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan fungsi pengawasan ini.

Kolaborasi OJK dengan Lembaga Terkait

Sinergi dengan Bank Indonesia (BI)

Walau OJK memegang kendali atas pengawasan sektor perbankan, koordinasi dengan Bank Indonesia tetap penting. BI berperan dalam stabilitas moneter, sedangkan OJK berfokus pada kestabilan institusional.

Kerja sama ini mencakup pertukaran informasi, penyusunan regulasi, serta penanganan bank bermasalah. Kombinasi peran OJK dan BI menciptakan sistem keuangan yang saling mendukung dan saling melindungi.

Koordinasi dengan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)

Tugas OJK juga melibatkan kerja sama dengan LPS, khususnya saat mendeteksi potensi gangguan pada bank. Bila sebuah bank menunjukkan gejala tidak sehat, OJK akan memberitahu LPS.

LPS kemudian dapat mengambil langkah untuk menjamin simpanan nasabah atau melakukan resolusi bank. Ini memastikan bahwa masyarakat tetap merasa aman menabung di bank, meskipun ada gejolak.

OJK sebagai Lembaga Independen

Tidak Dapat Diintervensi oleh Pihak Lain

Sebagaimana diatur dalam UU No 21 Tahun 2011, OJK beroperasi secara independen. Lembaga ini tidak tunduk pada kekuasaan eksekutif atau legislatif dalam menjalankan tugasnya.

Tujuan independensi ini adalah agar OJK bisa mengambil keputusan objektif berdasarkan data dan analisis, bukan tekanan politik atau kepentingan bisnis tertentu.

Akuntabilitas dan Transparansi OJK

Meskipun independen, OJK tetap wajib melaporkan kinerjanya secara berkala kepada publik dan DPR. Laporan ini mencakup pengawasan yang dilakukan, sanksi yang dijatuhkan, serta evaluasi terhadap industri keuangan.

Dengan prinsip akuntabilitas tersebut, OJK tetap terjaga dari potensi penyalahgunaan wewenang.

Misi Jangka Panjang OJK

Mewujudkan Industri Keuangan yang Berintegritas

Salah satu visi utama OJK adalah membentuk sektor jasa keuangan yang tertib, adil, dan transparan. Hal ini menjadi prasyarat agar ekonomi Indonesia tumbuh dengan fondasi yang kuat.

Setiap pelaku keuangan didorong untuk mematuhi etika dan menjalankan prinsip kehati-hatian dalam setiap transaksi atau produk yang ditawarkan.

Mendorong Inklusi Keuangan

OJK juga berperan dalam memperluas akses masyarakat terhadap layanan keuangan formal. Program literasi keuangan, pembukaan rekening murah, dan regulasi fintech menjadi bagian dari strategi inklusi ini.

Dengan inklusi keuangan yang meningkat, stabilitas sosial dan ekonomi masyarakat juga ikut tumbuh.

Baca juga: Tes CPNS 2025 Tanggal Berapa? Simak Jadwal dan Persiapannya!

Penutup

Tugas OJK menurut UU No 21 Tahun 2011 mencerminkan peran pentingnya dalam menjaga integritas, stabilitas, dan keadilan dalam sistem keuangan nasional. Tanggung jawab OJK mencakup pengawasan sektor perbankan, pasar modal, serta lembaga keuangan non-bank.

Melalui pengawasan yang tegas, perlindungan konsumen, serta kerja sama lintas lembaga, OJK berupaya mewujudkan sistem keuangan Indonesia yang sehat dan berkelanjutan. Lembaga ini tidak hanya menjadi penjaga keuangan, tetapi juga penggerak utama inklusi dan edukasi keuangan masyarakat.Sumber artikel :

  • https://ojk.go.id/id/pages/faq-otoritas-jasa-keuangan.aspx
  • https://kumparan.com/berita-terkini/5-contoh-soal-tes-potensi-dasar-ojk-untuk-persiapan-ujian-246BnadT60Q/full
  • https://info.populix.co/articles/rekrutmen-ojk/
  • https://money.kompas.com/read/2024/07/11/173924826/9-contoh-bank-swasta-nasional-dan-asing-di-indonesia?page=all

Contoh soal yang lebih lengkap bisa kamu akses di Aplikasi JadiOJK. Berikut adalah kisi-kisi bisa kamu akses di sini!

Bimbel PCS-8 & PCT-2 OJK Tahun 2025
Mau Lolos? Join Grup dan Bimbelnya Sekarang!👇🏻👇🏻

Slide
Slide
Slide
Slide
Slide
Slide
Slide
previous arrow
next arrow

📋 Cara Membeli dengan Mudah:

  1. Unduh Aplikasi JadiOJK: Temukan aplikasi JadiOJK di Play Store atau App Store, atau akses langsung melalui website.
  2. Masuk ke Akun Anda: Login ke akun JadiOJK Anda melalui aplikasi atau situs web.
  3. Pilih Paket yang Cocok: Dalam menu “Beli”, pilih paket bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Pastikan untuk melihat detail setiap paket.
  4. Gunakan Kode Promo: Masukkan kode “BIMBELOJK” untuk mendapat diskon spesial sesuai poster promo
  5. Gunakan Kode Afiliasi: Jika Anda memiliki kode “RES128”, masukkan untuk diskon tambahan.
  6. Selesaikan Pembayaran: Pilih metode pembayaran dan selesaikan transaksi dengan aman.
  7. Aktivasi Cepat: Paket Anda akan aktif dalam waktu singkat setelah pembayaran berhasil.

Ayoo Download Aplikasi JadiOJK karena banyak sekali yang bisa kamu dapatkan agar kalian CEPAT TERLATIH dengan Soal soal OJK 2025!!!

  • Dapatkan ribuan soal ojk 2025 dengan pembahasan yang mudah dipahami, berupa video dan teks
  • Live Class Gratis (Berlajar Bareng lewat Zoom)
  • Materi-materi OJK 2025
  • Ratusan Latsol OJK 2025
  • Puluhan paket Simulasi OJK 2025
  • dan masih banyak lagi yang lainnya

Mau berlatih Soal-soal OJK 2025? Ayoo segera Masuk Grup Latihan Soal-soal OJK 2025 Sekarang juga!!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top